Tuesday 16 July 2013

Refleksi


Sebagai umat Islam, sebaiknya kita jangan terlalu melankolis, berkutat dengan perasaan. Kita punya teladan, Muhammad, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang memiliki kepribadian kuat. Apa jadinya bila Rasulullah berlarut-larut dalam kesedihannya atas ujian, caci maki dari mereka yang menentang Islam.
Sudah sepantasnya kita bangkit, meniru ketegaran beliau. Pada awalnya kita mungkin akan sedih dengan ucapan atau perilaku tidak menyenangkan dari orang lain. Tapi bukankah lebih menyenangkan jika kita tersenyum, memaafkan, lalu berhusnudzan pada Allah dan orang tersebut? :)
Menyampaikan seperti ini, bukan berarti penulisnya sudah tegar, akhlaknya sudah baik, ilmunya sudah tinggi. Justru penulisnya harus sadar dengan prinsip: "ketika kita menasihati orang lain, ketika itu pula kita tengah menasihati diri sendiri."
Yah. dengan menyampaikan hal-hal (yang diharapkan) baik, semoga senantiasa ingat untuk mempertanggungjawabkan apa yang kita kemukakan.
-
terinspirasi dari tausyiah Aa Gym mengenai sifat Allah, Al-Wadud, Maha Pencinta.

No comments:

Post a Comment